Coop-Coop
merupakan model pembelajaran kooperatif yang berorientasi pada tugas
pembelajaran dan siswa mengendalikan apa dan bagaimana mempelajari bahan yang
harus ditugaskan kepada mereka (Karmana,
2007:
25).
Setiap siswa mempunyai topik mini yang harus diselesaikan dan setiap kelompok
memberikan kontribusi yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran Coop-Coop
memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil,
pertama untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang diri mereka dan dunia dan
selanjutnya memberikan mereka kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru
itu dengan teman-teman sekelasnya.
Menurut Slavin (2005: 229) Coop-Coop
adalah sebuah bentuk Group investigation yang
cukup familiar. Model ini menempatkan tim dalam kooperasi antara satu dengan
yang lainnya untuk mempelajari sebuah topik di kelas. Langkah-langkah
pembelajaran Coop-Coop adalah diskusi
kelas seluruh siswa, penyusunan tim siswa untuk mempelajari atau menyelesaikan
tugas tertentu, seleksi kelompok-topik, seleksi topik mini (oleh anggota
kelompok dalam kelompoknya), penyiapan topik mini, persiapan persentasi
kelompok dan kemudian evaluasi oleh siswa dengan bimbingan guru (Karmana, 2007: 25). Di sini, guru hanya berperan
sebagai fasilitator dan moderator dalam mengambil simpulan pada saat diskusi
berlangsung. Dengan
mempelajari sendiri, mendiskusikan, menemukan dan
menghayati sendiri konsep-konsep penting yang terkandung dalam materi yang
dibahas, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan menumbuhkan rasa
percaya diri, serta keterampilan sosial mereka, di samping peningkatan hasil
belajar siswa itu sendiri (Karmana,
2007: 26)
Secara lebih rinci,
Slavin (2005:
229-235) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe Coop-Coop sebagai berikut.
1.
Diskusi
Kelas Terpusat pada Siswa
Diskusi yang berpusat
pada siswa ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam
pembelajaran dengan membuka dan memancing rasa ingin tahu mereka.
2.
Menyeleksi
Tim Pembelajaran Siswa dan Pembentukan Tim
Siswa membentuk
kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai lima orang anggota,
pembentukan kelompok ini diharapkan siswa dapat saling bekerja sama dan
memiliki kelompok kerja dengan kemampuan yang baik dan kepercayaan yang
terbangun sebelum memulai pembelajaran.
3.
Seleksi
Topik Tim
Dalam seleksi topik tim
biarkan siswa memilih topik untuk tim mereka, doronglah para siswa untuk
mendiskusikan berbagai macam topik diantara mereka sendiri supaya mereka dapat
memastikan topik yang paling banyak menarik perhatian anggota tim mereka.
4.
Pemilihan
topik kecil
Untuk menciptakan
pembagian tugas diantara tim-tim yang ada di kelas, tiap tim membagai topiknya
untuk pembagian tugas diantara anggota tim. Tiap siswa memilih topik kecil yang
mencakup satu aspek dari topik tim.
5.
Persiapan
topik kecil
Setelah para siswa
membagi topik tim mereka menjadi topik-topik kecil, mereka akan bekerja secara
individual. Mereka masing-masing tahu akan tanggung jawabnya terhadap topik
kecil mereka dan kelompok tersebut tergantung pada mereka untuk menemukan aspek
penting dari usaha yang dilakukan tim.
6.
Presentasi
topik kecil
Setelah para siswa
menyelesaikan kerja individual mereka, mereka mempresentasikan topik kecil
mereka kepada teman satu timnya. Persentasi topik kecil di dalam tim haruslah bersifat formal
yaitu tiap anggota tim diberikan waktu khusus dan berdiri ketika
mempersentasikan topik kecilnya.
Persentasi dan diskusi
topik kecil didalam tim dilakukan dengan cara yang dapat membuat semua teman
satu tim memperoleh semua pengetahuan dan pengalaman yang dilakukan oleh
masing-masing anggota tim.
Selama persentasi topik
kecil, pembagian tugas di dalam
tim biasa didorong supaya ada satu anggota tim yang mencatat, mengkritik dan
memriksa point-point yang mencapai titik temu dan tidak dari informasi yang
diperesentasikan.
7.
Persiapan
persentasi tim
Para siswa didorong
untuk memadukan semua topik kecil dalam persentasi tim. Disana harus ada
sintesis aktif dari topik-topik kecil tersebut supaya selama diskusi tim
persentasi tim akan menjadi lebih dari sekedar sekumpulan persentasi topik
kecil.
8.
Presentasi
Tim
Selama waktu
persentasi, tim memegang kendali kelas. Semua anggota tim bertanggung jawab
pada bagaimana waktu, ruang dan bahan-bahan yang ada dikelas digunakan selama
persentasi mereka.
9.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada tiga tingkatan: (1) pada saat
persentasi tim dievaluasi oleh kelas; (2) kontribusi individual terhadap usaha
tim dievaluasi oleh teman satu tim; dan (3) pengulangan kembali materi atau
persentasi topik kecil oleh tiap siswa dievaluasi oleh sesama siswa.
No comments:
Post a Comment