Sunday, April 13, 2014

Model pembelajaran Coop-Coop



Coop-Coop merupakan model pembelajaran kooperatif yang berorientasi pada tugas pembelajaran dan siswa mengendalikan apa dan bagaimana mempelajari bahan yang harus ditugaskan kepada mereka (Karmana, 2007: 25). Setiap siswa mempunyai topik mini yang harus diselesaikan dan setiap kelompok memberikan kontribusi yang menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran Coop-Coop memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil, pertama untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang diri mereka dan dunia dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan untuk saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya. Menurut Slavin (2005: 229) Coop-Coop adalah sebuah bentuk Group investigation yang cukup familiar. Model ini menempatkan tim dalam kooperasi antara satu dengan yang lainnya untuk mempelajari sebuah topik di kelas. Langkah-langkah pembelajaran Coop-Coop adalah diskusi kelas seluruh siswa, penyusunan tim siswa untuk mempelajari atau menyelesaikan tugas tertentu, seleksi kelompok-topik, seleksi topik mini (oleh anggota kelompok dalam kelompoknya), penyiapan topik mini, persiapan persentasi kelompok dan kemudian evaluasi oleh siswa dengan bimbingan guru (Karmana, 2007: 25). Di sini, guru hanya berperan sebagai fasilitator dan moderator dalam mengambil simpulan pada saat diskusi berlangsung. Dengan mempelajari sendiri, mendiskusikan, menemukan dan menghayati sendiri konsep-konsep penting yang terkandung dalam materi yang dibahas, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dan menumbuhkan rasa percaya diri, serta keterampilan sosial mereka, di samping peningkatan hasil belajar siswa itu sendiri (Karmana, 2007: 26)
Secara lebih rinci, Slavin (2005: 229-235) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan model kooperatif tipe Coop-Coop sebagai berikut.
1.        Diskusi Kelas Terpusat pada Siswa
Diskusi yang berpusat pada siswa ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan membuka dan memancing rasa ingin tahu mereka.
2.        Menyeleksi Tim Pembelajaran Siswa dan Pembentukan Tim
Siswa membentuk kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai lima orang anggota, pembentukan kelompok ini diharapkan siswa dapat saling bekerja sama dan memiliki kelompok kerja dengan kemampuan yang baik dan kepercayaan yang terbangun sebelum memulai pembelajaran.
3.        Seleksi Topik Tim
Dalam seleksi topik tim biarkan siswa memilih topik untuk tim mereka, doronglah para siswa untuk mendiskusikan berbagai macam topik diantara mereka sendiri supaya mereka dapat memastikan topik yang paling banyak menarik perhatian anggota tim mereka.

4.        Pemilihan topik kecil
Untuk menciptakan pembagian tugas diantara tim-tim yang ada di kelas, tiap tim membagai topiknya untuk pembagian tugas diantara anggota tim. Tiap siswa memilih topik kecil yang mencakup satu aspek dari topik tim.
5.        Persiapan topik kecil
Setelah para siswa membagi topik tim mereka menjadi topik-topik kecil, mereka akan bekerja secara individual. Mereka masing-masing tahu akan tanggung jawabnya terhadap topik kecil mereka dan kelompok tersebut tergantung pada mereka untuk menemukan aspek penting dari usaha yang dilakukan tim.
6.        Presentasi topik kecil
Setelah para siswa menyelesaikan kerja individual mereka, mereka mempresentasikan topik kecil mereka kepada teman satu timnya. Persentasi topik kecil di dalam tim haruslah bersifat formal yaitu tiap anggota tim diberikan waktu khusus dan berdiri ketika mempersentasikan topik kecilnya.
Persentasi dan diskusi topik kecil didalam tim dilakukan dengan cara yang dapat membuat semua teman satu tim memperoleh semua pengetahuan dan pengalaman yang dilakukan oleh masing-masing anggota tim.
Selama persentasi topik kecil, pembagian tugas di dalam tim biasa didorong supaya ada satu anggota tim yang mencatat, mengkritik dan memriksa point-point yang mencapai titik temu dan tidak dari informasi yang diperesentasikan.

7.        Persiapan persentasi tim
Para siswa didorong untuk memadukan semua topik kecil dalam persentasi tim. Disana harus ada sintesis aktif dari topik-topik kecil tersebut supaya selama diskusi tim persentasi tim akan menjadi lebih dari sekedar sekumpulan persentasi topik kecil.
8.        Presentasi Tim
Selama waktu persentasi, tim memegang kendali kelas. Semua anggota tim bertanggung jawab pada bagaimana waktu, ruang dan bahan-bahan yang ada dikelas digunakan selama persentasi mereka.
9.        Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada tiga tingkatan: (1) pada saat persentasi tim dievaluasi oleh kelas; (2) kontribusi individual terhadap usaha tim dievaluasi oleh teman satu tim; dan (3) pengulangan kembali materi atau persentasi topik kecil oleh tiap siswa dievaluasi oleh sesama siswa.

No comments:

Post a Comment