Dalam pembelajaran
matematika siswa harus memiliki keterampilan matematika untuk mendukung
suksesnya proses pembelajaran. Menurut
Sudrajat (2005: 17)
menyatakan bahwa keterampilan matematika adalah sejumlah operasi dan prosedur
yang dapat dilakukan seseorang dalam pembelajaran matematika secara tepat dan
akurat. Salah satu keterampilan matematika tersebut adalah kemampuan inkuiri.
Menurut Ahmadi (2005: 76) kata inkuiri berasal dari bahas
latin inquire yang berarti
mencari,sedangkan to inquiry dakam
bahasa Inggris berarti bertanya, meneliti, mengkaji. Dengan demikian inkuiri dapat
berarti membaca untuk mencari kebenaran atau pengetahuan dengan jalan bertanya.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa inkuiri adalah proses mencari
atau menemukan suatu kebenaran dari informasi yang diketahui.
Menurut Trianto (2007: 139) inkuiri sebagai proses yang
dilakukan manusia untuk mencari informasi dan pemahaman. Lebih lengkap menurut Trianto (2007: 140) ada lima tahapan yang ditempuh
dalam melaksanakan inkuiri yaitu:
1.
Perumusan
masalah untuk dipecahkan siswa;
2.
Menetapkan
jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis;
3.
Mencari
informasi,data fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan;
4.
Menarik
kesimpulan jawaban atau generalisasi;
5.
Mengaplikasikan
kesimpulan/generalisasi dalam situasi baru.
Matematika adalah ilmu
yang memiliki banyak konsep dan aturan yang cara pengerjaannya bersifat dinamis
dan berkembang sesuai pemahaman yang dimilikinya. Artinya seseorang siswa akan menempuh cara
yang berbeda dengan siswa lainnya dalam mengerjakan suatu konsep. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan Freudenthal (Suherman dkk,
2001: 125) yang menyatakan bahwa
matematika bukan merupakan suatu subjek yang siap saji untuk siswa. Melainkan
bahwa matematika adalah suatu pelajaran yang dinamis yang dapat dipelajari
dengan cara mengerjakannya. Melihat kenyataan tesebut, maka sangatlah penting
kemampuan inquiry
dimiliki
oleh setiap siswa. Kemampuan inquiry
dapat dimanfaatkan untuk menemukan suatu konsep atau aturan dalam matematika.
Seseorang siswa yang dapat menemukan sendiri solusi dari masalah yang
dihadapinya pasti akan mendapatkan kepuasan tersendiri. Begitupun dalam
pembelajaran matematika, dapat menemukan sendiri suatu konsep, rumus dan
sejenisnya akan membuat siswa merasa puas atas usahanya. Belajarpun menjadi
lebih bermakna dan memberikan semangat untuk terus berusaha. Hal ini akan
membuat belajar matematika menjadi lebih menyenangkan. Menurut Ausubel (Karso
dkk, 1993: 56), Ia membedakan antara belajar menemukan dengan belajar menerima. Pada
belajar menerima, siswa hanya tinggal mengahafalkan saja materi yang
disampaikan oleh gurunya, sedangkan pada belajar menemukan, konsep, rumus
ditemukan sendiri oleh siswa. Dengan demikian siswa akan memiliki kepuasan
tersendiri dan dengan hal tersebut siswa akan selalu ingat dengan apa yang
ditemukannya.
Adapun
kompetensi-kompetensi dan indikator-indikator kemampuan inquiry
menurut Suherman (2008: 2) sebagai
berikut.
1.
Kemampuan
observasi, dengan indikator
a.
Mengamat
b.
Menebak
c.
Memperkirakan
2.
Kemampuan
investigasi, dengan indikator
a.
Mengamati
b.
Menduga
c.
Mengoreksi
d.
Memvalidasi
e.
Menemukan
solusi
3.
Kemampuan
eksplorasi, dengan indikator
a.
Mengingat
b.
Mengkaitkan
c.
Mengamati
d.
Meneliti
e.
Menggunakan
4.
Kemampuan
menemukan sesuatu yang baru
Adapun pedoman pemberian skor pada soal
inkuiri disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 2.1
Pedoman
Penskoran Pada Soal Inquiry
NO
|
Aspek yang
dinilai
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
Pemahaman masalah
|
0
|
Salah menginterpretasikan soal/ tidak ada jawaban
sama sekali
|
1
|
Salah menginterpretasikan sebagian soal /
mengabaikan kondisi soal
|
||
2
|
Menemukan masalah / soal sebagian
|
||
3
|
Memahami masalah / soal selengkapnya
|
||
2
|
Penyelesaian
|
0
|
Menggunakan strategi yang tidak relevan / tidak ada
strategi sama sekali
|
1
|
Menggunakan strategi yang benar tapi mengarah pada
jawaban yang salah / tidak mencoba strategi lain
|
||
2
|
Menggunakan sebagian strategi yang benar tapi
mengarah pada jawaban yang salah
|
||
3
|
Menggunakan beberapa strategi yang mengarah ke
solusi yang benar
|
||
3
|
Pelaksanaan penyelesaian
|
0
|
Tidak ada solusi sama sekali
|
1
|
Menggunakan prosedur yang mengarah pada hasil yang
salah
|
||
2
|
Menggunakan beberapa prosedur yang mengarah pada
hasil yang benar
|
||
3
|
Prosedur benar tapi hanya salah perhitungan saja
|
||
4
|
Hasil dan proses benar
|
||
4
|
Penarikan kesimpulan
|
0
|
Tidak ada kesimpulan sama sekali / salah menarik
kesimpulan
|
1
|
Menarik sebagian kesimpulan
|
||
2
|
Menarik kesimpulan seluruhnya / benar
|
No comments:
Post a Comment