Metode pembelajaran pictorial
riddle merupakan salah satu jenis metode penemuan (Discovery-Inquiry). Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak
melibatkan siswa dalam proses-proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut
Sund (Sudirman, 1992 ), “Discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi
konsep dan prinsip-prinsip. Istilah asing yang sering digunakan untuk metode
ini ialah discovery yang berarti penemuan, atau inquiry yang
berarti mencari”.
Moh. Amin
(Sudirman, 1992 ) menjelaskan bahwa pengajaran discovery harus
meliputi pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan
proses-proses discovery. Inquiry dibentuk dan meliputi discovery
dan lebih banyak lagi. Dengan kata lain, inquiry adalah suatu
perluasan proses-proses discovery yang digunakan dalam cara lebih
dewasa. Sebagai tambahan pada proses-proses discovery, inquiry
mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya
merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen, melakukan eksperimen,
mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap-sikap
obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, dan sebagainya.
Metode
pembelajaran pictorial riddle disebut
juga dengan metode teka-teki bergambar, metode pictorial riddle adalah salah satu teknik untuk mengembangkan
motivasi dan perhatian siswa di dalam diskusi kelompok kecil/besar. Gambar,
peragaan atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara
berpikir kritis dan kreatif siswa (Roestiyah, 2008: 78)
1. Kelebihan metode Pictorial Riddle :
Setiap model,
pendekatan, maupun metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran Pictorial Riddle yang dikemukakan oleh Sudirman,
dkk (1992).
a.
Strategi pengajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian
informasi oleh guru kepada siswa sebagai penerima informasi yang baik tetapi
proses mentalnya berkadar rendah, menjadi pengajaran yang menekankan kepada
proses pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah
sendiri informasi yang kadar proses mentalnya lebih tinggi atau lebih banyak.
b.
Siswa akan mengerti konsep-konsep dasar atau ide lebih baik.
c.
Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan dalam rangka transfer
kepada siutuasi-situasi proses belajar yang baru.
d.
Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri.
e.
Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis
sumber belajar yang tidak
hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
f.
Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari
sehingga retensinya tahan lama dalam ingatan menjadi lebih baik.
2. Kekurangan metode pembelajaran Pictorial Riddle :
a.
Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima
informasi dari guru apa adanya, ke arah membiasakan belajar mandiri dan
berkelompok dengan mencari dan mengolah informasi sendiri. Mengubah kebiasaan
bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi kebiasaan yang telah bertahun-tahun
dilakukan.
b.
Guru
dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi
menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar. Inipun
bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya guru merasa belum puas kalau tidak
banyak menyajikan informasi (ceramah).
c.
Metode ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi
tidak berarti menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan
terarah.
d.
Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang
lebih baik. Dalam kondisi siswa banyak (kelas besar) dan guru terbatas, agaknya
metode ini sulit terlaksana dengan baik.
Adapun sintak pembelajaran
dari metode Pictorial Riddle yang dikemukakan oleh Sudirman, dkk (Adela, 2003: 17) adalah sebagai berikut.
1.
Penyajian masalah. Siswa diundang ke dalam suatu permasalahan
berupa peristiwa yang menimbulkan teka-teki, permasalahan tersebut disajikan
dalam bentuk gambar
2.
Pengumpulan dan verifikasi data
3.
Mengidentifikasi masalah secara berkelompok dari permasalahan yang
diberikan
4.
Mengadakan eksperimen dan pengumpulan data
5.
Melakukan pengamatan berdasarkan riddle (gambar) yang mengandung
permasalahan
6.
Siswa merumuskan penjelasan
7.
Siswa melakukan diskusi
8.
Siswa melakukan Tanya jawab
No comments:
Post a Comment