Dalam pembelajaran
koperatif, materi dirancang untuk pembelajaran kelompok. Siswa secara
kolaboratif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dalam bentuk LKS.
Masing-masing siswa mengerjakan soal dalam LKS dengan keterampilannya
masing-masing. Siswa yang mendapat kesulitan pada tingkat ini disarankan untuk
meminta bantuan kepada teman sekelompoknya sebelum meminta saran dari gurunya.
Slavin (dalam Purnama,
2006: 20) membagi pembelajaran koperatif dalam beberapa tipe diantaranya: (1) Student
Teams Achievement Division (STAD); (2) Teams Games Tournament (TGT);
(3) Teams Assisted Individualization (TAI); dan (4) Jigsaw.
Dalam pembelajaran
koperatif tipe TAI, pada proses pembelajarannya menurut Slavin (dalam Purnama,
2006: 20) dibagi menjadi enam tahapan.
1.
Pembentukan kelompok
Kelompok yang dibentuk
beranggotakan empat sampai enam orang siswa. Kelompok tersebut merupakan
kelompok heterogen, yang mewakili hasil akademis dan jenis kelamin. Fungsi
kelompok adalah untuk memastikan bahwa semua anggota ikut belajar, dan
mempersiapkan anggotanya mengerjakan tes lebih baik.
2.
Pemberian bahan ajar atau materi
Pemberian bahan ajar
bertujuan meningkatkan kreativitas siswa, yaitu kreativitas dalam bertanya,
mengungkapkan ide, dan menjawab pertanyaan.
a.
tinjauan konsep-konsep/materi;
b.
tes formatif;
c.
lembar kerja siswa (LKS); dan lembar jawaban LKS.
3.
Belajar dalam kelompok
Guru mengajarkan
materi pada awal pelajaran, kemudian siswa diberi suatu unit perangkat
pembelajaran matematika secara individual. Unit-unit tersebut dicetak dalam
bahan ajar. Siswa mengerjakan unit-unit tersebut dalam kelompoknya
masing-masing, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a.
Siswa berada dalam kelompoknya masing-masing.
b.
Siswa membaca bahan ajar secara individual.
c.
Masing-masing siswa mengerjakan soal dalam LKS. Misalnya dua soal pertama
dengan keterampilannya masing-masing. Siswa dapat mengetahui benar atau
tidaknya jawaban yang ada di belakang lembar soal. Bila kedua jawaban tersebut
benar, siswa boleh meneruskan pada praktek keterampilan berikutnya. Bila ada
yang salah, siswa harus mencoba lagi sampai mendapat jawaban yang benar. Siswa
yang mendapat kesulitan pada tingkat ini disarankan meminta bantuan pada teman
sekelompoknya sebelum meminta saran dari gurunya.
d.
Setelah beberapa menit diadakan cek dalam kelompok masing-masing dengan
saling tukar menukar jawaban. Siswa dapat mengetahui benar atau tidaknya
jawaban dari lembar jawaban yang ada di belakang lembar soal. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui sampai sejauhmana siswa telah menyelesaikan unitnya dan
mengetahui letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal yang terdapat dalam
bahan ajar. Pada tahap ini siswa yang tertinggal diberi bantuan oleh temannya.
Ini merupakan tanggung jawab kelompok untuk memastikan bahwa tiap anggota
kelompoknya memang layak untuk melanjutkan ke unit berikutnya. Tidak ada siswa
yang diperbolehkan mengambil tes unit berikutnya sampai dia diluluskan oleh
teman sekelompokmya.
e.
Tes ini merupakan tes individu yang hasilnya berpengaruh terhadap nilai
kelompoknya masing-masing.
4.
Nilai kelompok dan penghargaan kelompok
Nilai kelompok berguna
untuk memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk meraih prestasi semaksimal
mungkin dan memberi kesempatan bagi siswa untuk melakukan yang terbaik bagi
dirinya dan kelompoknya.
Penghargaan kelompok
diberikan pada pertemuan berikutnya. Setelah dilakukan tes maka dilakukan
penghitungan skor kelompok. Penghitungan skor kelompok dilakukan dengan cara
menghitung sumbangan skor individu anggota dalam kelompok dan hasilnya dibagi
dengan jumlah anggota kelompok yang mengikuti tes tersebut, sehingga dapat skor
rata-rata kelompok.
Pedoman pemberian skor
perkembangan individu dikemukakan oleh Stahl (dalam Haenari, 2004: 16) seperti
tampak pada table berikut ini.
Tabel 2.1
Pedoman
penilaian skor perkembangan individu
Skor Tes
|
Skor perkembangan individu
|
Lebih
dari 10 poin di bawah skor awal
|
0
|
10
sampai 1 poin di bawah skor awal
|
10
|
Skor
awal sampai 10 poin di atasnya
|
20
|
Lebih
dari 10 poin di atas skor awal
|
30
|
Nilai
sempurna tidak berdasarkan skor awal
|
40
|
Dalam penghargaan prestasi kelompok ada tingkatan penghargaan, yaitu:
a.
kelompok dengan skor rata-rata 15 sebagai good team (kelompok
baik);
b.
kelompok dengan skor rata-rata 20 sebagai great team (kelompok
hebat);
c.
kelompok dengan skor rata-rata 25 sebagai super team (kelompok
super).
5.
Pembelajaran materi oleh guru
“Guru memberi remidial
yaitu perbaikan yang ditujukan untuk
memperbaiki kekeliruan-kekeliruan konsep atau perbaikan yang ditujukan agar
siswa lebih memahami konsep-konsep yang telah dipelajari tetapi belum dikuasai”
(Ruseffendi, 1991: 428). Remidial diberikan selama 10 atau 15 menit kepada
kelompok kecil yang diambil dari siswa yang memperoleh nilai kurang. Pada saat
guru memberikan penjelasan kepada siswa yang kurang, siswa yang lain bekerja
dalam kelompoknya. Dengan demikian siswa dapat belajar sesuai kecepatannya
masing-masing dengan memperhatikan kemajuan dari tiap anggota kelompok yang
merupakan tanggung jawab bersama dalam menyelesaikan tugas.
6.
Tes Formatif
Tes formatif merupakan
tes yang dilakukan setelah selesai membahas satu sub pokok bahasan. Lamanya tes
tersebut sekitar 15-25 menit.
No comments:
Post a Comment