Monday, June 3, 2013

Model Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP)

Model pembelajaran CMP merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pada pemberian objek matematika yang berhubungan dengan Connected mathematics. Dengan adanya pemberian proyek diharapkan pembelajaran dapat difokuskan pada materi-materi yang dianggap penting. Selain itu diharapkan siswa memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu proyek yang diberikan sesuai pembagian peran dalam kelompoknya. CMP dapat merangsang siswa dalam memahami masalah situasional dengan menggunakan bentuk representasi tertentu, berdiskusi dan mengevaluasi penyelesaian masalah.

Model CMP memiliki tujuan untuk membantu siswa dan guru dalam mengembangkan pengetahuan matematika, pemahaman, serta kemampuan yang dimiliki sebaik mungkin sehingga dapat membuat suatu keterhubungan antara materi matematika dengan disiplin ilmu lain. Melalui model ini siswa diharapkan mampu bernalar dan berkomunukasi secara baik mematematisasi suatu masalah.
Sebagai penunjang untuk mencapai yang dimaksud, terdapat lima konsep dasar CMP, yakni: 1) CMP diorganisasikan dengan memilih materi matematika yang penting dan tujuan proses, dengan setiap materi dikaji secara mendalam. 2) CMP menekankan pada keterhubungan yang signifikan, bermakna bagi siswa, keterkaitan antara topik-topik matematika, dan antara matematika dalam pelajaran lain. 3) Pembelajaran dalam CMP menekankan inkuiri dan penemuan ide-ide matematika dengan mata pelajaran lain. 4) CMP membantu siswa tumbuh sesuai kemampuannya untuk bernalar efektif, dengan merepresentasikan informasi dalam grafik, numerik, simbolik, dan bentuk verbal serta  merubah secara fleksibel antara representasi tersebut. 5) Pendekatan tujuan dan pembelajaran dalam CMP merefleksikan pemrosesan informasi yang kapabel terhadap kalkulator dan komputer, dan perubahan mendasar dari alat-alat pembelajaran matematika, serta menerapkan pengetahuan siswa untuk problem solving.
Model pembelajaran CMP mengembangkan lima bidang matematika, yakni bilangan dan operasinya, geometri, pengukuran, analisis data, peluang, dan aljabar. Siswa harus mampu menggunakan model matematika untuk memahami masalah sosial dan masalah dalam lingkungan kerja melalui alasan yang mendalam. Siswa tidak hanya membuat keterhubungan saja, namun belajar untuk mengetahui manfaat dari keterhubungan tersebut dengan menggunakan pemahaman yang dimilikinya.
Untuk dapat mewujudkan kemampuan-kemampuan tersebut, terdapat sebelas kunci dalam proses matematisasi pada model pembelajaran CMP, yakni: 1) Menentukan bilangan yang merupakan anggota dari suatu himpunan, pohon, grafik, atau kombinasi dan mengaplikasikan pada komputasi, estimasi, kaidah berhitung, komputer, dan kalkulator serta algoritma formal. 2) Memahami dan menjelaskan bentuk, uraian, dan posisi dari objek dimensi satu, dua, dan tiga, serta dapat membayangkan bentuk transformasinya, interpretasi grafik mengenai data, fungsi, relasi, dan simbol. 3) Menjelaskan hubungan antara kualitas dan bentuk dengan menggunakan konsep. 4) Menentukan jawaban yang beralasan, menggunakan berbagai strategi untuk memprediksi perhitungan dan membandingkan dengan hasil estimasi. 5) Memberikan angka atas pengukuran objek geometrid an peluang dalam situasi. 6) Mengkontruksi dan membuat kesimpulan, menginterpretasikan contoh konkrit, simbol, verbal, dan model algoritma secara kuantitatif, visual, statistik, peluang, dan relasi aljabar dalam suatu masalah. 7) Membawa berbagai bentuk situasi masalah dalam proses dan kemampuan untuk mengamati, bereksperimen, menganalisis, merangkum, melakukan, dan memanipulasi sesuai dengan kebutuhan untuk menemukan solusi atau membuktikan konjektur. 8) mengidentifikasi cara dalam masalah, situasi, dan ide matematik yang berhubungan dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam menyelesaikan suatu masalah lain. 9) mengubah bentuk-bentuk dalam grafik, simbol, dan representasi verbal dan menemukan variabel penting dalam merepresentasikan suatu informasi. 10) Memilih dan menggunakan kalkulator, komputer, alat gambar, dan model untuk mempresentasikan, melakukan simulasi dan memanipulasi bentuk, dan hubungan pada masalah. 11) Memiliki bakat dan imajinasi untuk bertanya, menyelidiki, mengerjakan, membuat konjektur, menemukan, dan mengomunikasikan ide-ide matematika.
Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Pembelajaran CMP

Tahap
Peran Guru
Peran Siswa
1.    Launching
(mengajukan)
Guru meluncurkan masalah untuk kelas secara keseluruhan. Melalui LKS, guru membantu siswa memahami setting masalah, konteks matematika, dan tantangan soal dari LKS.
Siswa menyimak masalah yang diungkapkan oleh guru, memahami setting masalah, konteks matematika, dan tantangan dari soal LKS.
2.     Exploring
(mengeksplorasi)
Guru mengobservasi performa siswa secara individu, mengarahkan dan mendorong siswa untuk menyelesaikan masalah.
Siswa bekerja untuk menyelesaikan masalah secara individual, berpasangan, atau dalam suatu kelas secara keseluruhan
3.     Summarizing
(menyimpulkan)
Guru membantu siswa meningkatkan pemahaman mereka tentang matematik dalam masalah dan menuntun mereka dalam memperbaiki strategi agar teknik problem solving nya efesien dan efektif.
Siswa berdiskusi tentang solusi mereka, juga strategi yang mereka gunakan untuk mendekati masalah, mengorganisasi-kan data, dan menemukan solusi.

2 comments: