Friday, May 31, 2013

Model Pembelajaran Snow Ball Throwing

Model pembelajaran Snowball Throwing,  yaitu sebuah model pembelajaran yang akan membantu siswa lebih aktif dan cepat memahami konsep materi yang diberikan. Model ini didasarkan pada faham kontruksivisme, yang menitikberatkan terjadinya proses belajar pada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sukmara (2007: 63) bahwa, “Pembelajaran merupakan upaya penciptaan kondisi yang kondusif, yaitu membangkitkan kegiatan belajar efektif di kalangan para siswa”. Model ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar  siswa  dalam  matematika,  yang  mengoptimalkan segala potensi yang ada dalam diri siswa. Alur  pembelajaran  Snow Ball   Throwing   ini adalah melakukan pembelajaran dengan berdiskusi atau berdialog, dan menuliskannya sebagai kesimpulan terakhir.

Adapun langkah-langkah pembelajaran model Snow Ball Throwing (dalam  Sopian, 2010 : 21-22) sebagai berikut:
1.      guru menyampaikan materi yang disajikan;
2.      guru  membentuk  kelompok-kelompok  dan  memanggil masing-masing  ketua kelompok untuk memberikan penjelasan materi;
3.      masing-masing  ketua  kelompok  kembali   ke   kelompoknya   masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya;
4.      kemudian  masing-masing  siswa  diberikan  satu   lembar   kertas  kerja   untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok;
5.      kemudian  kertas kerja tersebut dibuat seperti bola dan di lempar dari satu siswa kesiswa yang lain selama kurang lebih lima menit;
6.      setelah  siswa   mendapatsatu     bola/satu   pertanyaan,     diberikan kesempatan kepada   siswa   untuk   menjawab   pertanyaan     yang    tertulis  dalam  kertas berbentuk  bola tersebut secara bergantian;
7.      guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan;
8.      guru memberikan evaluasi;
9.      penutup.


Dengan model pembelajaran ini siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan segi pandangan sehingga memberi jawaban yang berbeda. Hal itu tidak menjadi soal, asal pendapat itu logis dan mendekati kebenaran. Jadi siswa dilatih berfikir dan memecahkan masalah sendiri.

2 comments:

  1. Assalamkm
    boleh liat contoh instrumen menggunakan MEA?

    ReplyDelete
  2. instrumen rpp?? ato sama apa?? tulis email di chat...

    ReplyDelete