Bernard
Berelson dan Bary A,Stener (2001) mengemukakan
bahwa, “Kemampuan komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan,
dan sebagainya, dengan menggunakan simbol–simbol kata-kata, gambar, figur
grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya di
sebut komunikasi”. Sedangkan Carl I.
Hovland (2003) berpendapat, ”Proses komunikasi adalah proses yang
memungkinkan seseorang ( komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya
lambang – lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikan)”. Gerald R Miller (2003) mengemukakan pula
bahwa, “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan
kepada penerima dengan niat yang di sadari untuk mempengaruhi perilaku
penerima.
Pendapat
lainnya dikemukakan oleh Everett M. Rogers (2003), bahwa “Komunikasi
adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau
lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, komunikasi adalah proses atau cara penyampaian ide-ide,
pandangan, pemikiran atau menjelaskan pengertian antar sesama pribadi yaitu
komunikator dengan komunikan. Jenis komunikasi ada
4 macam, yatitu komunikasi bersifat
informatif, edukatif, persuasif, dan resprektif.
Fungsi kemampuan komunikasi
matematis adalah untuk:
a.
memberi keterangan, data, atau fakta yang berguna bagi segala aspek kehidupan;
b.
mendidik untuk
menuju pencapaian diri;
c.
membujuk orang
untuk berperilaku sesuai dengan kehendak yang diharapkan oleh komunikatornya.
Menurut fathoni
(2001) komunikasi yang terjadi dalam matematika dapat terjadi diantaranya dalam:
a.
dunia nyata; ukuran dan bentuk lahan dalam
dunia petanian (geometri), banyak barang dan nilai uang
logam dalam dunia nyata bisnis dan perdagangan (bilangan), ketinggian pohon dan
bukit (trigonometri), kecepatan gerak benda angkasa (kalkulus), peluang dalam perjudian
(probilitas), sensus dan kata kependudukan (statitiska), dan sebagainya,
b.
struktur abstrak dari suatu sistem antara lain struktur sistem bilangan, struktur
penalaran (logika matematika), struktur
berbagai gejala dalam kehidupan manusia (pemodelan matematika) dan sebagainya.
Adapun kemampuan yang tergolong
dalam komunikasi matematis menurut Utari Sumarmo (2005: 7), diantaranya adalah:
a.
Menyatakan suatu situasi, gambar, diagram, atau benda nyata
ke dalam bahasa, simbol, ide, atau model matematika,
b.
Menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika secara lisan
atau tulisan,
c.
Mendengarkan, berdiskusi, dan menulis tentang matematika,
d.
Membaca dengan pemahaman suatu representasi matematika
tertulis.
e.
Membuat konjektur, merumuskan definisi, dan generalisasi,
f.
Mengungkapkan kembali suatu uraian atau paragraf matematika
dalam bahasa sendiri.
Manfaat membangun kemampuan
komunikasi matematis bagi siswa adalah :
a.
memodelkan situasi
dengan lisan, tertulis, gambar, grafik, dan secara aljabar,
b.
merefleksi dan
mengklarifikasi dalam berpikir mengenai gagasan-gagasan matematika dalam
berbagai situasi,
c.
mengembangkan pemahaman
terhadap gagasan-gagasan matematika termasuk peranan definisi-definisi dalam
matematika,
d.
menggunakan
keterampilan membaca, mendengar, dan menulis untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi
gagasan matematika,
e.
mengkaji gagasan
matematika melalui konjektur dan alasan yang meyakinkan. Memahami nilai dari
notasi dan peran matematika dalam pengembangan gagasan matematika,
f.
membuat model dari
suatu situasi melalui lisan, tulisan, benda, benda konkrit, gambar, grafik, dan
metode-metode aljabar,
g.
menyusun refleksi dan
membuat klasifikasi tentang ide matematika,
h.
mengembangkan penalaran
dasar matematika tes masuk aturan-aturan definisi matematika,
i.
menggunakan kemampuan
membaca, menyimak dan mengamati untuk menginterpretasi dan mengevaluasi suatu
ide matematika,
j.
mendiskusikan ide-ide
membuat kenjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan generalisasi,
k.
mengapresiasi
nilai-nilai dari suatu notasi matematika termasuk aturan-aturannya dalam
mengembangkan ide matematika.
Menurut Carolyn Kessler dalam Linking
Mathematics and Second Language Teaching, ada empat kemampuan yang dibutuhkan
dalam komunikasi matematis. Adapun keempat kemampuan yang dimaksud itu adalah :
a.
Grammatical competence
(kemampuan tata bahasa);
Mengkomunikasikan
ide-ide atau gagasan-gagasan matematika agar dapat dipahami oleh orang lain
bukan pekerjaan yang mudah. Menulis (writing in mathematics) merupakan salah
satu cara menyampaikan gagasan atau ide-ide matematika yang berupa pemecahan
masalah (problem solving), pembentukkan soal (problem posing), keterkaitan
(connection), pemahaman dan penalaran. Kemampuan menulis itu antara lain
diperlukan dalam menjawab masalah-masalah (soal), mengerjakan tugas (proyek),
membuat jurnal matematika, membuat refleksi dan sebagainya.
Menurut Achmad (2002), keterampilan
menulis merupakan keterampilan yang kompleks, bahkan kadang-kadang sulit untuk
diajarkan. Selanjutnya dinyatakan bahwa dalam pembelajaran bahasa untuk
memperoleh kompetensi menulis yang baik, setidaknya diperlukan lima komponen
utama, yaitu:
1) Penggunaan bahasa (language use);
2) Keterampilan menggunakan ejaan
(mechanical skills);
3) Penguasaan isi (treatment of
content);
4) Penguasaan gaya bahasa (stylistic
skills);
5) Kemampuan untuk menulis sesuai
dengan tujuan dan audiens (judgement skills).
Jika kita merujuk kepada lima
komponen kompetensi menulis tersebut dalam “Writing in Mathematics” penguasaan
isi merupakan bagian yang sangat penting. Penguasaan isi (treatment of content)
terkait dengan kemampuan pemahaman (understanding), penalaran (reasoning) dan
keterkaitan (connection). Kompetensi-kompetensi lain merupakan pendukung dalam
menyampaikan isi (ide) atau konsep. Seperti bagaimana menyampaikan ide
matematika dengan bahasa yang menarik, ejaan yang benar dan ide tersebut
ditujukan kepada siapa.Selain penguasaan isi, Ellerton dan Clarkson (1996)
menyatakan bahwa, “Struktur semantik mempunyai pengaruh penting pada
pembelajaran matematika dibanding variabel bahasa seperti kosa kata”.
Menulis sangat terkait dengan bahasa
yang digunakan. Huinker dan Laughling (1996) menyatakan bahwa, “bahasa
matematika dapat membantu siswa untuk bekerja sama antara yang satu dengan yang
lain dalam memecahkan masalah matematika”. Bahkan, Secada (dalam Mac Gregor,
1999) memberikan bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa “kecakapan bahasa,
berhubungan dengan prestasi dalam matematika”.
Keterampilan menulis (kemahiran
menulis) tidak datang dengan sendirinya. Trianto (2002) menyatakan bahwa, “Kemahiran
menggunakan bahasa tulis adalah kemahiran yang diperoleh melalui pengajaran,
pembelajaran, dan pelatihan, yang dilakukan secara bertahap”. Bagian yang lebih
sulit lagi ialah bagaimanakah mengevaluasi hasil karya siswa yang berupa yang
dapat berupa proyek, pemecahan masalah, jurnal siswa. Untuk mengases (menilai)
pekerjaan siswa yang diwujudkan dengan bahasa tulis diperlukan tolok ukur
sehingga dapat disimpulkan apa yang dikerjakan siswa tersebut memiliki kriteria
amat baik, baik, sedang, dan kurang. Adapun hal yang perlu di lakukan untuk
mengukur kemampuan menulis siswa adalah:
1) Evaluasi dan asesmen dalam
pembelajaran menulis;
2) Pengembangan teknik tes untuk
keterampilan menulis;
3) Pengembangan teknik nontes menulis
dengan penilaian berbasis kelas;
4) Pemanfaatan penilaian portofolio
untuk menulis; dan
5) Bahan diskusi pengembangan evaluasi
keterampilan menulis.
b.
Discourse competence
(kemampuan diskusi);
Kemampuan diskusi adalah salah satu
kemampuan komunikasi matematis dimana sesorang dituntut untuk dapat bekerjasama
dengan orang lain dalam memecahkan suatu permasalahan. Dalam diskusi, sesorang
akan berlatih berani bernicara untuk dapat meyampaikan pendapat di muka umum
dengan mempertimbangkan dan memikirkan pendapanya sesuai , benar atau tidaknya
di muka umum.
Within (1992) menyatakan, “Kemampuan
komunikasi menjadi penting ketika diskusi antar siswa dilakukan, dimana siswa
diharapkan mampu menyatakan, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan
dan bekerjasama sehingga dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam
tentang matematika”. Anak-anak yang diberikan kesempatan untuk bekerja dalam
kelompok dalam mengumpulkan dan menyajikan data, mereka menunjukkan kemajuan
baik di saat mereka saling mendengarkan ide yang satu dan yang lain,
mendiskusikannya bersama kemudian menyusun kesimpulan yang menjadi pendapat
kelompoknya. Ternyata mereka belajar sebagian besar dari berkomunikasi dan
mengkontruksi sendiri pengetahuan mereka.
c.
Sociolinguistic competence
(kemampuan sosiolinguistik);
Kemampuan sosiolingustik adalah
pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota
masyarakat. Sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek
kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat
dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial).
d.
Strategic competence
(kemampuan strategis).
Kemampuan strategis adalah kemampuan
seseorang untuk menciptakan keadaan dimana secara umum, bisa dikatakan bahwa
pembelajaran matematika hendaknya dapat menumbuhkan kemampuan komunikasi
matematis siswa.
Berikut adalah rubrik penskoran
untuk mengevaluasi kemampuan komunikasi matematis siswa :
Tabel 1
Rubrik Holistik Maine untuk item matematika
4
|
Solusi benar dan strategi yang sesuai ditunjukkan atau
dijelaskan, dan solusi ditunjukkan dengan label yang benar deskripsi jika
diperlukan
|
3
|
Sesuatu yang lengkap, strategi yang sesuai ditunjukkan
atau dijelasakan tapi
:- Solusi yang tidak
benar diberikan karena komputasiona yang mudah atau eror
lain- Tidak ada solusi
diberikan. Solusi yang benar dengan strategi yang tidak sesuai atau
penjelasan yang tidak ditunjukkan. Solusi yang benar dan strategi yang
sesuai ditunjukkan atau dijelaskan, tapi tidak dilabelkan secara benar ketika
diperlukan.
|
2
|
Beberapa bagian strategi yang sesuai ditunjukkan atau
dijelaskan, tapi tidak lengkap. Beberapa bagian strategi yang sesuai
ditunjukkan atau dijelaskan dengan beberapa bagian yang tidak sesuai.
|
1
|
beberapa pekerjaan atau penjelasan di luar menyalin data
kembali, tetapi pekerjaan tidak akan mengarah pada solusi yang tepat. Satu
atau lebih pendekatan tidak dijelaskan.
|
0
|
Tidak dikerjakan atau tidak ada solusi yang ditunjukkan
atau dijelaskan Solusi tidak benar dan tidak ada pekerjaan yang
ditunjukkan atau dijelaskan. Some data from the problem Beberapa data dari
masalah disalin, tetapi tidak ada bukti dari strategi apapun ditampilkan atau
dijelaskan
|
Kemampuan komunikasi matematis
berkenaan dengan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan ide matematik kepada
orang lain, dalam bentuk lisan, tulisan, atau diagram sehingga orang lain
memahaminya. Indikator kemampuan kumunikasi matematik adalah : menyatakan
situasi-gambar-diagram ke dalam bahasa, simbol, idea, model matematika;
menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematik secara lisan atau tulisan;
mendengarkan, berdiskusi presentasi, menulis matematika; membaca representasi matematik; dan
mengungkapkan kembali suatu uraian matematik dengan bahasa sendiri.
download contoh klik di bawah ini :
contoh kisi2 kemampuan komunikasi matematik
download contoh klik di bawah ini :
ketika menemukan adf.ly tunggu 5 detik, kemudian klik skip ad/lewati di pojok kanan atas
pass : rifkanurulislamidiana
No comments:
Post a Comment